KARO - Wakil Bupati Karo, Theopilus Ginting buka acara Diseminasi I Audit Kasus Stunting Kabupaten Karo Tahun 2024 di Aula Kantor Bupati, Rabu (11/09/2024).
Dikatakannya, pelaksanaan strategi nasional percepatan penurunan stunting yang disusun melalui pendekatan keluarga beresiko stunting.
Yang mana rencana aksi nasional mencakup penyediaan data keluarga beresiko stunting, pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/pasangan usia subur dan Surveilans keluarga beresiko stunting serta audit kasus stunting.
"Audit kasus stunting dilakukan melalui pembentukan tim audit. Mulai dar
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
i pelaksanaan dan manajemen pendampingan keluarga yang telah dilaksanakan beberapa orang dan para tim pakar, diseminasi (pemaparan hasil audit), " ujar Wabup Theopilus Ginting.
Kemudian sambungnya lagi, tindak lanjut dari hasil audit bertujuan mengidentifikasi resiko terjadinya stunting. Begitu juga dengan analisis faktor resiko pada baduta atau balita dan pada kelompok sasaran sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tatal aksana untuk kasus serupa.
“Kabupaten Karo pada tahun 2022 menurut SSGI berada di presentasi 24, 9%. Tahun 2023 berada di 24.7%. Angka prevalensi stunting di Kabupaten Karo masih cukup tinggi. Marilah kita bekerja keras semua Tun TPPS supaya pada tahun 2024 ini kita bisa mendapatkan 14%", jelasnya.
Turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dr. Arjuna Wijaya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Data Martina, Tim Pakar AKS, Tim PKK dan Kemenag serta para Camat.
(Anita Theresia Manua)